Sumbawa Barat, 22 Agustus 2023 - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan kegiatan monitoring proses entry data Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPH) pelimpahan porsi jemaah haji yang meninggal atau sakit permanen kepada ahli waris di Kemenag Sumbawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 22 Agustus 2023, di Ruang PHU Kemenag Sumbawa Barat, dimulai pukul 11.00 WITA.

Monitoring ini dipimpin oleh Ketua Tim Kerja Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Kanwil Kemenag Provinsi NTB, Hj. Sri Latifa Muslim. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa proses entry data SPH pelimpahan porsi jemaah haji yang meninggal atau sakit permanen kepada ahli waris dilaksanakan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Sebanyak 8 orang yang merupakan ahli waris jemaah haji yang meninggal atau sakit permanen turut serta dalam pelimpahan porsi jemaah haji. Proses entry data dilakukan oleh petugas dari Kemenag Sumbawa Barat menggunakan sistem yang telah ditentukan. Dalam kegiatan monitoring ini, Hj. Sri Latifa Muslim menekankan pentingnya monitoring untuk memastikan pelimpahan porsi jemaah haji kepada ahli waris dilakukan dengan akurat dan tepat waktu.

Selain memantau proses entry data, tim monitoring juga memverifikasi kelengkapan dokumen dan data yang diperlukan untuk pelimpahan porsi jemaah haji. Dengan adanya kegiatan monitoring ini, Kemenag Sumbawa Barat berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada ahli waris jemaah haji yang meninggal atau sakit permanen, dan memastikan bahwa proses entry data SPH dilaksanakan dengan baik.

Hj. Sri Latifa Muslim menyampaikan, "Kegiatan monitoring ini sangat penting untuk memastikan bahwa pelimpahan porsi jemaah haji kepada ahli waris dilakukan dengan benar dan sesuai prosedur. Kami berharap melalui kegiatan ini, ahli waris dapat merasa yakin dan mendapatkan kepastian mengenai hak mereka terkait porsi jemaah haji yang diwariskan."

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa Barat berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk kepada ahli waris jemaah haji yang meninggal atau sakit permanen. Kegiatan monitoring ini menjadi salah satu upaya untuk memastikan bahwa proses entry data SPH pelimpahan porsi jemaah haji berjalan dengan baik. Dengan demikian, diharapkan ahli waris dapat menerima hak mereka dengan jelas dan tepat waktu.